MALANG, Tugujatim.id – Tim pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) yang terdiri dari beberapa dosen Departemen Sosiologi melakukan program peningkatan kemampuan mengajar alumni di Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini bekerja sama dengan Ikatan Alumni Departemen Sosiologi UM.
Pengabdian ini diinisiasi oleh Seli Septiana Pratiwi MPd dengan dibantu oleh anggota tim yaitu Desy Santi Rozakiyah MPd; Joan Hesti Gita Purwasih SPd MSi; dan Alan Sigit Fibrianto SPd MSos. Mahasiswa UM juga ikut dilibatkan dalam kegiatan ini, yaitu Faline Izza dan Fahimsyah.
Seli Septiana Pratiwi menjelaskan bahwa alumni Jurusan Sosiologi berpotensi menjadi tenaga pendidik yang profesional karena memiliki banyak potensi, seperti kemampuan menggunakan teknologi informasi, kemampuan memanfaatkan sumber belajar, kemampuan menyusun buku ajar dan modul, serta usia para alumni yang termasuk sebagai guru muda di sekolahnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan para alumni yang berprofesi sebagai guru saling sharing penggunaan contoh kasus untuk mengajar.
“Kegiatan ini ingin memfasilitasi para alumni guru untuk mudah mendapatkan contoh kasus yang dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu, melalui kegiatan ini para alumni bisa saling bertukar pengetahuan guna menyempurnakan contoh kasus dan cara pemberian kasus di kelas,” jelasnya.
Kata dia, pemateri dalam kegiatan ini menegaskan bahwa dibutuhkan kreativitas para alumni untuk mencari contoh kasus dari berbagai sumber. Misalnya, dari koran, majalah, ataupun internet.
Selain itu, dijelaskan juga bahwa contoh kasus yang ditemukan bisa dimodifikasi sesuai capaian pembelajaran sehingga diperlukan penyesuaian contoh kasus dengan materi ajar.
“Pemateri juga menekankan bahwa para alumni guru harus memperhatikan setiap contoh kasus dengan seksama agar tidak menyinggung unsur SARA dan ketidaksesuaian kasus dan materi ajar,” ucapnya.
Tambah dia, peserta kegiatan juga diberikan materi tentang case method dan jenis-jenis kasus yang bisa dibuat. Pemateri menegaskan bahwa peserta tidak harus membuat contoh kasus dalam bentuk artikel atau tulisan tetapi bisa memanfaatkan foto, grafik, bahkan gambar kartun untuk menyajikan contoh kasus.
“Selain itu, peserta diberikan penjelasan untuk menyertakan pertanyaan pada setiap contoh kasus yang disajikan,” ucapnya.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sekitar 15 peserta yang merupakan alumni Departemen Sosiologi dan telah berprofesi sebagai guru di seluruh wilayah di Jawa Timur.
Salah satu peserta kegiatan berpendapat kegiatan ini bisa dilakukan secara berkala agar bisa terus meng-update contoh kasus yang digunakan untuk pengajaran. “Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan karena saya lebih mudah mendapatkan contoh kasus dan bisa bertemu dengan teman lama untuk sharing informasi,” ucapnya.(ads)