MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pasar ponsel pintar Indonesia tercatat mengalami penurunan pada 2022. Berdasarkan data dari International Data Corporation (IDC) seperti dikutip dari laman resminya, menjelaskan kondisi pasar tersebut turun 10% year on year (YoY) meski terpantau pertumbuhan quarter on quarter (QoQ) tumbuh sebesar 6,9%.
Secara keseluruhan, paro pertama 2022 pertumbuhan pasar ponsel pintar Indonesia mendekati angka 13,7% lebih rendah dibandingkan paro pertama 2021. Tapi, hasil ini 3,7% lebih tinggi dari paro pertama pada 2019.
“Pada 2022, pemerintah mencabut pembatasan Covid-19 yang memungkinkan orang untuk kembali ke kampung halamannya untuk kali pertama dalam dua tahun. Seiring meningkatnya biaya perjalanan, orang-orang tidak banyak fokus untuk membeli barang elektronik atau gadget baru dibandingkan tahun lalu. Pengeluaran konsumen juga bergeser ke makanan dan transportasi karena orang kembali beraktivitas seperti biasa,” ujar Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia seperti dikutip dari idc.com.
Sementara itu, untuk merek ponsel pintar Oppo kembali merajai dan naik ke posisi pertama pada 2022. Oppo terus memperluas segmen kelas menengahnya dengan persentase sebesar 46,9% dibandingkan tahun sebelumnya yakni 18,1%.
Tempat kedua ditempati merek Samsung. Produsen asal Korsel itu meningkatkan pengiriman ponsel pintar kelas menengahnya dengan merilis model A dan M baru karena kontribusi segmen tersebut terhadap pengiriman keseluruhan Samsung meningkat dua kali lipat secara QoQ menjadi 23,2%. Beberapa model seri A dan M baru ditawarkan dalam varian 5G, yang membantu Samsung tetap memimpin di segmen 5G.
Untuk Vivo bertahan di posisi ketiga pada 2022 karena didukung oleh performa kuat model Y15s dan Y21. Selain itu, Vivo juga merilis seri Y01 untuk mengisi segmen ultra low-end menggantikan seri Y1s.
Brand asal China Xiaomi menempati posisi keempat. Melalui seri Redmi 10A dan 10C, Xiaomi cukup kuat di segmen harga di bawah 200 dollar. Namun, peringkat Xiaomi di segmen 5G turun ke posisi keempat karena fokus pada pembaruan model 4G kelas bawah di kuartal tersebut.
Posisi kelima ditempati Realme. Seri C35 dan C31 mendapat respons positif dari pasar ponsel pintar Indonesia bersamaan dengan model C sebelumnya. Segmen kelas menengahnya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan berkat hadirnya Realme 9, Narzo 50, dan GT Neo 3T.